VEGASPETE - Saat Bahagia
Saat bahagiaku
Duduk berdua denganmu
Hanyalah bersamamu
Mata tajam Bible mengamati wajah pasangannya dalam serial yang ia mainkan dengan baik baik. Ia melihat mata yang kini tampak seperti lengkungan bulan sabit dan menenggelamkan netra kecoklatannya. Mata itu sedikit berair ketika ia tak kuasa menahan air mata karena tertawa keras akibat ulah phi Ping.
Mata Bible kemudian menelusuri hidung tinggi milik Build, sangat cantik dengan tulang hidung yang sedikit tinggi dan berkerut ketika ia tertawa, jangan lupa ujung hidungnya yang juga sedikit memerah dan membuatnya beribu kali lipat lebih menggemaskan.
Mata Bible masih asik memperhatikan wajah Build. Kali ini pandangannya jatuh dipipi bulat milik Build yang kini sudah menyimpan wafer yang baru saja ia gigit. Pipi itu semakin bulat ketika wafer yang digigit oleh Build tak berhenti masuk dan memenuhi ruang didalam pipi tersebut.
Bibir Build tak luput dari pandangannya, bibir mungil namun penuh dengan seri merah jambu yang dipolesi sedikit lipstik merah didalamnya, membuat wajahnya berseri dan hidup. Selaras dengan dagu Build yang ujungnya sedikit kemerahan karena kulitnya yang cenderung putih.
Build benar benar arti dari kata sempurna. Tak salah penilaian orang yang melihat jika Build sangat tampan jika dilihat secara langsung. Ah tidak, itu sedikit berbeda untuk Bible- atau sama? Bible pun tak tahu pasti. Yang Bible pasti tahu, Build sangat menawan dan cantik untuknya. Kekasihnya sangat cantik dan menggoda.
"Biu, let's go" Bible menarik tangan Build setelah ia merasa was was. Sikap pencemburu miliknya kembali muncul setelah sadar jika kekasihnya begitu cantik hari ini. Ia tak boleh berdiam diri disini dan berbagi pesona kekasihnya pada orang lain. Sekalipun itu phi Ping yang sudah memiliki anak dan istri. Ingat. Dia tipe kekasih yang pencemburu.
Build kemudian menganggukan kepalanya satu kali dengan melemparkan senyum lebarnya pada phi Ping sebagai isyarat jika dia pamit untuk pergi bersama Bible. Build tahu tatapan Bible saat ini, matanya sangat jelas mengatakan jika ia cemburu. Dan Build menyukai itu.
Grep
Build menautkan jari jari mereka dengan semangat. Meskipun kini mereka tengah berada di ruang latihan untuk persiapan Kinn Porsche World Tour, Build tak ragu untuk menunjukkan jika dia sudah terlabeli, ia sudah belabel 'Bible's mine', dan semua orang sudah tau itu.
Tangan Build yang bebas pun kini beralih keatas pundak Bible yang sedikit tegang. Ia mengusap pundak itu sangat lembut untuk menurunkan ketegangan ditubuh kekasihnya.
"I'm yours" Build membisikkan kalimat tersebut ditelinga Bible. Membuat sang empu menoleh dan menatap kekasihnya yang berada disebelahnya.
"Ya, you're mine. Definitely"
-----
Mungkin aku terlanjur
Tak sanggup jauh dari dirimu
Kuingin engkau s'lalu
Setelah melakukan Kinn Porsche World Tour pertama di Bangkok. Seluruh staff dan artis dihadiahi liburan di La Vela Khao Lak. Mereka menghabiskan beberapa hari untuk bersantai dan berlibur selama disana. Pesta pun dilakukan hampir setiap saat. Membuat manusia manusia yang terlibat didalam bersemangat untuk menikmati hadiah setelah mereka melalui aktivitas berat. Meskipun sebagian memilih untuk beristirahat dan berdiam dikamar disaat saat tertentu, tetap saja hadiah tersebut terasa sangat berharga. Mereka dapat rehat selama beberapa hari dari aktivitas yang sebelumnya menggempur mereka habis habisan.
Selang beberapa hari akhirnya mereka menemui ujung liburan mereka disana. Mereka akan pulang ke pusat kota untuk melanjutkan aktivitas mereka sebagai seorang seniman dan selebritas. Beberapa diantara mereka memiliki jadwal yang harus segera diisi dalam satu atau dua hari. Sama halnya dengan Build yang memiliki jadwal pekerjaan dalam dua hari. Ini tentu saja membuatnya tak bersemangat karena harus berpisah dari Bible sementara.
Bible telah mengosongkan jadwalnya selama seminggu kedepan agar bisa pulang ke Chiang Mai karena permintaan orang tuanya. Ia sudah berbulan bulan lamanya tak pulang dan ini satu satunya kesempatan agar kembali bertemu orang tuanya dikampung halaman.
"Kau tak kasihan padaku?" Build menatap Bible dengan mata yang berkaca kaca. Ia sudah terbiasa ditemani Bible setiap hari akhir akhir ini. Mereka biasanya akan bangun bersebelahan dan tidur juga bersebelahan. Build sangat tak ingin pisah dari Bible.
"Sayang. Aku harus pulang. Ayah dan ibu ingin segera melihat putranya. Jika kau tak memiliki jadwal dua hari lagi, pasti aku akan membawamu pulang" Bible mengusap pipi Build yang masih menatapnya dengan tatapan memohonnya. Jika saja ini bukan hal yang sangat penting, Bible pasti akan segera luluh dan mengikuti keinginan Build.
"Tak bisakah kau menunggu dua hari lagi dan kita berangkat bersama?" Build menghela napas berat dan menatap pegangan kursi pesawat yang licin. Ujung telunjuknya ia mainkan diatas kulit licin itu membuat pola abstrak. Build benar benar merajuk.
"Tidak bisa sayang, maafkan aku. Besok ada makan malam keluarga besar. Aku harus segera pulang" Bible mendorong pelan dagu Build agar dapat menatapnya. Ia ingin menatap mata Build untuk meyakinkan kekasihnya agar tidak merajuk lagi.
"Hah.. Baiklah, jangan terlalu lama ya. Aku kesepian" Build menatap Bible dengan alis yang tertaut sedih, ia ingin menunjukkan jika ia benar benar sedih jika Bible jauh darinya.
"Tidak. Hanya seminggu. Setelah aku kembali, aku akan mengunjungimu pertama kali" Bible tersenyum lebar. Melihat Build seposesif ini padanya benar benar membuat hatinya menghangat.
"Bib. Apa menurutmu aku terlalu egois?" tiba tiba Build mengubah topik pembicaraan. Pipinya terlihat menggembung karena khawatir akan sesuatu.
"Apa maksudmu? Ada yang bilang seperti itu padamu? Siapa?" seketika nada suara Bible yang biasanya santai menjadi sedikit tinggi, Buildnya sempurna dan tak boleh ada satupun yang mengganggu.
Build menutup bibirnya yang terkekeh dengan punggung tangannya. Kekasihnya benar benar lucu, ia hanya bertanya asal dan Bible menjadi sangat responsif.
"Bukan begitu. Tak ada yang menggangguku. Semua orang baik dan perhatian-"
"Siapa?"
"Hm?" Build memiringkan kepalanya tak mengerti. Apa maksud Bible siapa?
"Siapa yang perhatian padamu selain aku? Apa dia lebih tampan? Lebih kaya?" Bible mulai menyelidiki Build. Matanya menyipit melihat Build yang masih memiringkan kepala. Meskipun ia tak akan melakukan apa apa, tapi Bible tetap saja tak ingin ada yang memperhatikan Build melebihi dirinya.
"Kkk... Astaga Bible, kau tenang saja. Ini bukan perhatian seperti yang kau pikirkan"
"Kau serius? Hah.. Syukurlah, sangat merepotkan memiliki kekasih yang sangat menawan ternyata" Bible menyisir rambutnya kebelakang dengan lega kemudian melirik Build yang kini malah tertawa, membuat Bible juga tertawa karena melihat kekasihnya yang masih tertawa.
"Kau benar benar perayu ulung. Andai saja orang orang tahu jika kau seperti ini, mereka pasti akan menjerit melihat idolanya berkelakuan seperti ini" Build menggelengkan kepalanya dan menyudahi tawanya. Bible itu memang pencemburu, tapi kadang ia hanya menjadikannya rayuan untuk menggoda Build.
"Kau mau aku yang seperti ini diketahui orang lain?"
"Tidak!" seru Build saat ditanyai seperti itu. Oh no no! Sangat berbahaya jika yang lain tahu, bisa bisa saingannya bertambah banyak. Bible tak hanya memiliki fans dari masyarakat biasa saja, tapi beberapa selebriti pun mulai mengandrunginya. Jadi Build tak mau jika harus berbagi lebih banyak dengan orang lain.
"Lalu apa maksudmu kau egois, sayang?" Bible menarik bahu Build kearahnya hingga kepala Build bersandar sepenuhnya didadanya. Wangi kesukaannya yang menguar dari rambut Build membuat Bible tersenyum, ia menyesap aroma tersebut berkali kali dengan beberapa kecupan disana.
"Seperti tadi. Aku melarangmu pulang untuk menemaniku" Build menatap langit biru yang sejajar dengan matanya. Pesawat terbang dengan halus karena tak ada awan yang menghalangi. Build sebagai pecinta warna biru merasa sangat dimanja dengan hamparan warna biru didepan matanya.
"Tidak sayang. Sama sekali tidak. Bahkan aku berharap kau akan seperti itu padaku setiap saat. Aku benar benar menyukainya"
"Syukurlah. Katakan padaku jika aku berlebihan, okey?"
"Hm, lakukan juga untukku"
"Okey!!!"
-----
'Tuk jadi milikku
Kuingin engkau mampu
Kuingin engkau selalu bisa
Temani diriku
Sampai akhir hayatmu
Meskipun itu hanya terucap
Dari mulutmu
Dari dirimu yang terlanjur mampu
Bahagiakan aku
Hingga ujung waktuku
Selalu
Build memasuki apartemennya dengan tubuh lesu, setelah seharian berlatih gerakan tari tubuhnya mulai meminta istirahat. Padahal ia hanya perlu mengingat gerakan sebelumnya tapi tetap saja melelahkan. Tubuhnya menjadi bungkuk dengan ransel hitam besar dipunggungnya.
Tubuhnya yang sudah berat ia jatuhkan begitu saja keatas kasur sehingga tubuhnya sedikit terpental keatas. Wajahnya ia tumpukan dengan satu sisi pipinya.
"Mandilah dulu, aku akan siapkan makanan" ucap Bible yang baru saja keluar dari kamar mandi. Tubuh atletisnya hanya terbalut sehelai handuk putih dipinggang.
"Aku malas. Bisakah kita makan setelah tidur?" Build bergumam dengan kalimat yang tak terlalu terdengar. Matanya sudah terpejam setengah dan mulai tertidur.
Bible tak merespon, kini ia sibuk memasang celana jeansnya yang sudah ia siapkan sebelum mandi. Bible hari ini pulang sedikit lebih awal dan ia memilih pergi ke apartemen Build. Ia ingin menghabiskan akhir pekannya dengan sang kekasih minggu ini.
Bible yang hanya mengenakan celana tanpa memakai baju dibagian atas tubuhnya menghempaskan tubuhnya disebelah Build. Kemudian ia menyampingkan tubuhnya untuk menatap kekasihnya yang sudah tertidur.
Tangan Bible dengan hati hati melepas ransel yang masih tersandang dipunggung Build. Kemudian ia kembali pada posisinya dengan menumpukan sisi kiri kepalanya dengan satu tangan.
Senyum tipis terlihat diwajah Bible, matanya melihat kearah manusia lucu yang tertidur dengan bibir yang sedikit terbuka. Mata Bible lama kelamaan fokus pada bibir yang masih merah karena Build yang belum menghapus riasannya. Kira kira apa ya rasanya sekarang? Apa Build memakai lipgloss dengan rasa strawberry hari ini? Rasanya Bible sangat ingin menyicipinya.
Hap
Bible akhirnya menggigit pipi bulat milik Build. Kekasihnya terlalu menggemaskan jadi ia tak tahan untuk tidak menggigitnya. Ia ingin menggigit bibir itu namun sedikit sulit mencapainya. Jadi Bible memilih benda menggemaskan lainnya saja.
Kini Bible menghisap dan menggigit kecil pipi tersebut hingga membangunkan Build dari tidurnya. Bibirnya melenguh karena terganggu dengan sikap Bible.
"Berikan aku 5 menit, Bib.. Mataku berat" rengek Build tanpa membuka matanya. Tangannya sudah menahan dada Bible agar menjauh darinya.
"Okey, tapi selama 5 menit aku akan menggigiti pipimu, bagaimana? " Bible mengambil pergelangan tangan Build dan kembali menggigiti pipi Build yang kini sudah memerah dan basah.
"Oh ayolah, Bib.." Build merengek dan memutar kepalanya agar tak menghadap Bible. Ia ingin tidur sejenak, tubuhnya sampai menangis haru saat menempel dengan kasur.
Build merasakan kasurnya bergoyang dan sukses membuatnya kesal. Bible kini melompat kearah yang berhadapan dengan wajahnya dan menyerang pipinya yang lain. Bible benar benar tak memberinya napas sama sekali.
Bible masih menikmati 'makanan'nya yang semakin lama semakin empuk. Lemak bayi yang masih tersimpan disana terasa sangat kenyal. Dan ia sangat menyukainya.
"Ugh! Baiklah. Aku bangun" Build berseru kesal. Kini dengan mata yang setengah terpejam, Build bangun dan berjalan menuju kamar mandi.
"Oih! " Bible melompat dari kasur dan memposisikan telapak tangannya tepat didepan dahi Build yang hampir menabrak sendi dinding yang tajam. Bible menghela napas lega saat ia berhasil tepat waktu menghalau benturan tersebut. Wajah khawatirnya menjadi rileks ketika melihat Build yang tak bergeming bahkan setelah ia hampir saja mencelakai diri sendiri. Wajah tidurnya masih tampak damai.
"Baiklah. Aku kalah. Kau lebih baik tidur, sayang" Bible menggelengkan kepalanya yang disertai dengan senyum lebar. Build sepertinya benar benar mengantuk dan lelah. Kemudian ia memutar pundak Build agar kembali menuju kasur.
Tubuh Build ia rebahkan dengan baik diatas kasur dan menyelimutinya dengan hati hati. Bible kemudian berjalan kesisi lain kamar yang berisikan setumpuk botol yang merupakan rangkaian perawatan Build. Tangannya mengambil kapas dan beberapa botol yang ia perlukan. Ia harus membersihkan wajah Build atau tidak seharian besok Build akan merajuk dan marah padanya karena tak menyuruhnya membersihkan diri.
-----
Seribu jalan pun kunanti
Bila berdua dengan dirimu
Melangkah bersamamu
Tangan yang saling berpegangan dan tubuh yang saling bersentuhan. Dibalik dinding dengan batu bata merah yang belum dipoles, sepasang kekasih tampak bersembunyi dari kejaran beberapa penggemar. Kepala dengan rambut mullet tampak menjulur melewati batas dinding sekedar mengintip situasi dari kejauhan.
Beberapa penggemar dengan kamera besarnya masih tampak mengitari lokasi persembunyian mereka. Dada mereka tampak bergerak dengan cepat karena berlari menghindari kejaran penggemar.
Build tak habis pikir dengan penggemar mereka, kenapa mereka tahu jika Bible hari ini akan pulang dari apartemennya? Bahkan phi Pond saja dapat dipastikan tak tahu jika Bible menginap akhir pekan ini di apartemennya.
Build merasakan tarikan dipergelangan tangannya saat Bible beranjak menuju arah belakang tubuh mereka. Bible melihat lorong lain yang juga dihimpit oleh dua bangunan tua yang sudah ditumbuhi tanaman menjalar dan lumut lumut dingin. Beberapa retakan juga terlihat dibagian dinding.
Build tersentak melihat lorong yang gelap tak berpenghuni. Itu benar benar menyeramkan.
"Bib, jangan. Kita tunggu disini saja bagaimana?" Build menahan tangannya yang ditarik oleh Bible dengan menariknya sedikit kebelakang. Membuat Bible berhenti dan menoleh kearah Build.
"Kau takut?" Build mengangguk mengiyakan pertanyaan Bible. Build tak takut dengan gelap atau hantu, tapi lorong itu tampak menyeramkan, seperti tempat persembunyian para penjahat.
"Ada aku Biu"
"Bib.. " Build menggelengkan kepalanya menolak ide Bible. Bible memang memilili jiwa petualang yang tinggi. Menelusuri tempat aneh dan misterius sudah biasa baginya. Tapi Bible tak mau memaksakan kehendaknya, bagaimanapun perasaan Build yang utama baginya.
Kini mereka kembali melihat melalui batas tembok dan masih menemukan para penggemar disana. Tapi ini berbahaya, para penggemar itu semakin mendekat kearah mereka. Bible kembali memutar otaknya melihat wajah pucat Build. Kesuksesan dari series mereka membuat sebagian kecil dari penggemar memiliki obsesi yang tinggi dengan para aktor. Seperti kejadian saat Mile dan Apo yang dikejar ketika berada didalam mobil sehingga mereka akhirnya berpacu bahkan bersembunyi. Sama persis seperti kejadian sekarang.
"Biu, turuti perintahku" Build mengangguk cepat.
Bible membuka jaketnya dan hanya menyisakan tanktop putihnya dan melemparnya asal. Build terkejut, tangannya reflek memegang tangan Bible yang sekarang meraih hoodienya.
"Apa yang kau lakukan?"
"Percayalah padaku Biu" Build melonggarkan pegangannya. Membiarkan Bible melepas hoodienya dan juga membuangnya asal.
Kini Bible mendorong Build hingga kesudut tembok tempat persembunyian. Mengukung Build diantara lengannya dan menatap wajah Build yang sangat bingung. Derap langkah penggemar semakin berbunyi keras, menandakan mereka semakin dekat.
Bible sekarang melepas topi mereka. Menyimpannya sedikit hati hati kearah belakang bak sampah yang tak jauh dari mereka. Tangannya kemudian mengambil tangan Build agar berada dbelakang kepalanya.
"Lakukan semaumu pada rambutku"
Cup
Build melebarkan matanya saat merasakan bibir Bible yang mulai melumat bibirnya. Tubuh Build sedikit merosot hingga salah satu tangan Bible memegangi pinggang Build untuk menopangnya agar tidak jatuh.
Lumatan yang diberikan Bible membuat Build terhanyut. Tangannya yang bertumpu dipundak Bible kini terangkat meremas rambut bagian belakang Bible. Build paham maksud Bible dan ia ingin membantu.
Tubuh Build yang sedikit merosot membuat dirinya sepenuhnya tertutupi oleh badan kekar Bible. Beberapa penggemar mulai melintasi tempat persembunyian mereka. Gumaman dan desisan suara kini mulai ramai disekitar tempat itu. Bagaimana mereka membicarakan sepasang kekasih yang berbuat tidak senonoh ditempat sepi seperti ini, sehingga mereka memilih untuk melanjutkan pencarian dan menghiraukan dua orang yang bernafsu itu. Tak ada yang tau jika yang mereka cari berada didepan mata mereka.
Bunyi khas bibir yang saling berpisah terdengar ditelinga Bible dan Build, napas mereka terengah karena berciuman dalam waktu yang lama. Mata mereka kini sayu karena mulai terbuai nafsu. Jari Bible mengusap bibir Build yang disekitarnya sudah sangat basah dan memerah.
"Ini tidak bisa. Kita harus kembali ke apartemenmu Biu" Bible menarik tangan Build cepat dan berlari menuju gedung apartemen Build. Adiknya minta dimanjakan sekarang juga!
-----
Kuyakin tak ada satu pun
Yang mampu merubah rasaku untukmu
Kuingin engkau s'lalu
Ting Tong
Suara bel yang tiba tiba terdengar memisahkan dua manusia yang saling berpelukan didepan layar TV. Bible sebagai tuan rumah pun berinisiatif untuk berjalan menuju pintu. Penasaran, kira kira siapa yang bertamu kerumahnya hari ini
Cklek
"Oh? Jo?" Bible sedikit terkejut melihat Jonathan yang berdiri didepan wajahnya. Jonathan tak menghiraukan sapaan Bible dan memilih masuk kedalam apartemen.
"Hai Jo! " Build melambaikan tangannya begitu melihat Jonathan yang bergegas menuju dapur. Langkah Jonathan terhenti dan menoleh pada si pemanggil.
"Hai Biu. Kupikir hanya ada Bible, bagaimana kabarmu?" Jonathan kembali melanjutkan perjalanannya menuju dapur atau lebih tepatnya kulkas. Tangannya meraih satu botol air mineral dari dalam kulkas dan berjalan mendekati Build yang sudah kembali melihat tayangan di televisi. Sepertinya Build tak mendengar pertanyaan terakhir Jonathan.
"Kau baik?" tanya Jonathan ketika mengambil posisi tepat disebelah Build yang sedang menonton.
"Hm, sangat baik. Kau sendiri? "Build kini beralih menatap Jonathan yang juga menatapnya.
"Em, baik- Hey!" seru Jonathan saat Bible berusaha duduk diantara mereka. Tubuhnya ia goyangkan agar Jo ataupun Build memberi ruang untuk pantatnya duduk.
"Bagaimana game yang kusarankan minggu lalu? Apa sesuai seleramu?" Build sedikit menarik kepalanya kedepan untuk melihat Jonathan karena Bible yang tepat duduk diantara mereka.
"Ya, lumayan. Sekarang aku masih dipering- Bib! Aku hanya bicara padanya!" Jonathan mulai jengah melihat adiknya yang posesif. Bible kali ini memutar kepala Jonathan yang menghadap Build kearah lain.
"Jangan memandangi kekasihku!" Bible memutar tubuhnya membelakangi Build sehingga tubuhnya lebih sempurna menghalau tatapan antara kakaknya dan kekasihnya.
"Aku tak akan merebutnya. Memang aku seburuk itu sampai ingin merebut kekasih adiknya sendiri?" Jonathan menolehkan kepalanya dan menatap Bible lelah. Ia hanya berbincang dengan Build sebentar, bukannya merayu Build!
"Tidak bisa! Terakhir kali kalian bertemu semua penggemar mulai mendukung kalian berdua. Jadi jangan dekat dengan Biuku!"
"Bib, kami hanya berbicara. Kita akan berpegangan tangan sambil aku berbicara dengan Jo. Aku tak akan meninggalkanmu" Build mengusap lengan Bible lembut, Bible benar benar lucu. Ia memikirkan ucapan penggemar yang menjodohkannya dengan Jo ternyata.
Bible memutar tubuhnya menghadap Build. Menatap wajah kekasihnya yang sudah tersenyum lebar.
"Kau peluk aku saat berbicara dengan Jo, bagaimana? "
"Damn! Aku pergi! Adikku sudah tak waras, Biu aku pamit. Sebaiknya kau bawa dia kedukun untuk pengobatan. Aku takut kau dalam bahaya" Jonathan menjauhi sepasang kekasih itu dan keluar dari apartemen. Ia harus bertemu Luke untuk sesi muaythai mereka hari ini.
-----
'Tuk jadi milikku
Kuingin engkau mampu
Kuingin engkau selalu bisa
Temani diriku
Sampai akhir hayatmu
Meskipun itu hanya terucap
Dari mulutmu
Dari dirimu yang terlanjur mampu
Bahagiakan aku
Hingga ujung waktuku
Selalu
Bible menghentakkan tubuhnya agar beban tubuh Build yang berada dipunggungnya kembali naik. Kakinya menyusuri pinggiran sungai Han yang terkenal sebagai tempat berkencan para selebriti. Sungai Han cukup panjang dan sangat indah untuk dinikmati. Apalagi saat tengah malam seperti ini, merasakan udara dingin yang perlahan lahan menyapa pipinya terasa menenangkan.
Setelah menyelesaikan konser mereka di Soeul, sehari kemudian Build mengajak Bible untuk berkencan di sungai Han. Build ingin sekali mencoba cara kencan para selebriti korea yaitu membeli beberapa botol soju dan ayam goreng kemudian duduk ditepi sungai Han pada tengah malam.
Malam romantis yang diimpikan Build tak bertahan lama. Build yang memiliki ketahanan rendah terhadap alkohol hanya mampu menghabiskan setengah dari botol soju. Wajahnya mulai memerah disertai sedikit cegukan.
Akhirnya Bible memilih mengajak Build mencari udara segar agar tak terlalu mabuk. Bible mengemasi makanan dan botol yang mereka bawa kemudian memasukkannya dalam tas ransel kepunyaannya. Menyandang tas tersebut dari depan dan menggendong Build dibelakang.
"Bible"
"Um" Bible bergumam menyahuti panggilan sang kekasih.
"Bible"
"Um"
"Kkk.. Bible"
"Iya, apa sayang?" Bible menolehkan kepalanya kearah Build yang menopang kepalanya dibahu kanan Bible. Build terkikik kembali setelah mendapat jawaban dari Bible.
"Bible"
"Iya sayang, kenapa hm?"
"Kenapa kau menyukaiku?"
"Hm, tak tau" Bible terus berjalan dengan pelan sambil menatap jalan setapak yang dikhususkan untuk pejalan kaki. Matanya menerawang melihat bagaimana pertama kali ia jatuh cinta pada pria dibelakangnya.
"Kau tak tau? Hiks.. Kau tak menyukaiku? " Bible merasakan tubuh sang kekasih yang mulai bergetar. Build benar benar sensitif saat mabuk.
"Sayang, bukan itu maksudku. Maksudku aku tak tau hal spesifik apa yang membuatku menyukaimu. Aku hanya.. memang mencintaimu, itu saja"
"Jinjja?" Build membuat suaranya sangat kecil dengan aksen korea lucu yang ia coba. Tangisannya sudah berhenti dan sekarang diganti dengan senyum lebar miliknya.
"Um, kalau kau?"
"Aku ya? Aku... Hm.. Apa ya? Aku.. Hiks.. Aku bingung.. Bagaimana ini.. Aku.. Aku.. Bible jangan marah, aku bingung.. hiks" Build kembali terisak saat tak menemukan katanya sendiri. Ia ingin menjawab tapi kepalanya seperti kosong sekarang, kenapa Bible memberi pertanyaan sulit padanya?
"Okey okey, tidak apa. Kau boleh tidak menjawab Biu" Bible terkekeh. Build sangat sangat lucu, bahkan ia hanya mengucapkan dua kata dan Build menangis. Ah, ingin rasanya ia cepat cepat sampai dihotel dan memeluk kekasih lucunya sampai puas.
Bible tiba tiba terkejut saat bunyi keras yang berasal dari telinga kanannya. Build yang habis menangis kini membuang ingusnya kuat dan menyekanya dengan kerah kemeja Bible. Usapan tangannya yang dipenuhi lelehan air mata pun kini berkali kali diusapkan ke baju Bible.
Bible mendesah, lalu tertawa. Kelakuan kekasihnya benar benar ajaib. Jika bukan Build yang melakukannya, pasti Bible akan menjatuhkan orang tersebut dan meninggalkannya di sungai Han ini sendirian.
"Bible!"
"Ya?"
Build menggoyangkan badannya agar dapat diturunkan oleh Bible. Build langsung berlari segera setelah kakinya menginjak permukaan jalan ketika melihat seekor anak kucing yang meringkuk dibawah kursi tepian sungai.
"Lucu!" tunjuk Build ketika tubuhnya sudah ia rendahkan sejajar dengan kolong kursi. Pipi merahnya terangkat karena senyum lebar yang ia tunjukkan.
Bible mendekat dan ikut berjongkok dihadapan Build. Tangannya mengusap pipi Build yang sudah dingin itu dan kemudian menyampirkan rambutnya yang mulai memanjang.
"Kau suka?" Build mengangguk cepat.
"Bolehkah?" Build menangkup kedua tangannya didepan dada sambil memperlihatkan tatapan memohon pada Bible. Matanya ia kedipkan sedikit cepat dengam bibir yang ia cebikkan. Bagaimana cara mengatakan tidak pada makhluk selucu ini?
Bible mengangguk, mengundang sorakan bahagia dari Build yang langsung menarik anak kucing tersebut dari bawah kursi. Tangannya menangkup badan anak kucing tersebut dan membawanya dalam gendongannya.
"Bible, terimakasih"
Cup
Build mengecup bibir Bible singkat, ia kembali memamerkan senyum manisnya yang dihiasi lesung pipi dengan mata yang tenggelam dibalik kelopak matanya. Membuat Bible tak kuasa menahan senyum lebarnya.
"Aku.. Sangat sangat sangat sangat mencintai Bible, kkk... "
"Aku juga mencintaimu Biu"
-Saat Bahagia-
by Ungu Ft. Andien
END
Komentar
Posting Komentar