FORTPEAT - RARE SPECIES - 1
Attention!!! : Sebaiknya baca chap 0 dulu biar lebih nyambung, terimakasih ❤
-----
Rintikan hujan mulai turun membasahi permukaan bumi. Satu persatu tetesan air itu mulai menghujami tanah dibawahnya dalam tempo naik, semakin cepat dan rapat. Membuat debu serta tanah menguar keatas dan membaur dengan air hujan. Meciptakan aroma basah khas yang mulai menusuk hidung para pejalan kaki yang baru saja pulang dari pekerjaannya.
Salah seorang pejalan kaki dengan payung ditangannya tampak santai menelusuri jalan padat utama kota. Kaki panjangnya melangkah dalam tempo sedang sambil mengamati sekelilingnya. Matanya yang dilapisi oleh soflens berwarna hitam berpendar meneliti satu persatu pejalan kaki. Perasaannya sangat kuat mengatakan jika yang ia cari sedang berada disini, dijalan utama ibu kota wilayah Azea, wilayah yang dipimpin oleh ayahnya.
'Aku mencium baunya' suara geraman rendah yang hanya mampu ia dengar seorang diri mulai menyaut. Mindlink dengan sang serigala tiba tiba tersambung ketika aroma jasmine yang tipis mulai tercium.
Tubuh besar itu segera berputar, matanya berpendar lebih cepat dari sebelumnya. Berusaha sebisa mungkin mendeteksi asal aroma yang tercium tipis tadi. Ia tak boleh menyia nyiakan kondisi hujan yang turun, bagaimana pun kali ini ia harus membawa pulang fated pair nya dan diikat untuk menjadi istrinya.
'Sial. Lagi lagi kita kehilangannya. Dengar, aku tak mau tau, kau harus menemukannya segera atau semua rakyat akan kulenyapkan untuk menemukannya'
Mindlink itu terputus bersamaan dengan sebuah kepalan tangan yang menghantam pilar disampingnya. Membuat retakan memanjang dan beberapa serpihan batu semen runtuh dari bekas pukulan tersebut. Tak kuat memang pukulan yang dilayangkan, hanya cukup untuk melampiaskan rasa marahnya yang hari ini kembali kehilangan jejak fated pairnya.
-----
Hujan belum kunjung reda. Dalam ruangan yang berisikan perapian kuno tampak seseorang yang tengah menatap tajam kearah luar jendela. Alisnya menukik tajam dengan rahang yang mengeras. Disatu tangannya tampak segelas wine yang dijepit pada leher gelas tersebut.
Ia merasa dipermainkan. Sudah sekian lama ia mencari fated pairnya tapi belum juga menemukan titik terang. Bahkan khusus untuk penerus tahta sepertinya, tanda pair itu telah ada sejak lahir. Yang artinya fated pairnya juga sudah mengetahui tanda tersebut dari lama. Seharusnya fated pairnya sudah mengetahui jika dirinya istimewa dan segera menemui keluarga kerajaan.
Decihan kasar terdengar dari bibir penuh itu ketika mengingat dirinya ternyata dibuang oleh fated pairnya, jika tidak pasti fated pairnya sudah datang jauh bertahun tahun yang lalu untuk melapor dan dapat dipersiapkan untuk menjadi pendampingnya yang sempurna. Bahkan ketika zaman sudah sangat modern seperti ini, tak lagi ada tugas sulit yang diemban oleh pendamping Raja, tak ada lagi pelajaran berat layaknya pelatihan seperti yang diberikan pada Ratu atau Omega Agung terdahulu. Tak ada lagi sihir, tak ada lagi pedang. Bahkan tak sampai separuh dari pelajaran yang diberikan pada Ratu atau Omega Agung terdahulu.
Lalu apa masalahnya hingga omega yang ditakdirkan sebagai pasangannya ini tak mau muncul hingga sekarang?
Sudah terlalu lelah ia mengamati seluruh bangsawan sederajat untuk mencari omeganya dan ia belum menemukannya.
Dan hari ini pun ia sudah memanfaatkan hujan untuk dapat menemukan omeganya, tapi hasil yang ia peroleh sama sekali tak memuaskan. Ia hanya mendapatkan informasi aroma jasmine yang memang sudah ia ketahui belakangan ini.
Tanpa sengaja, hari itu saat dirinya melakukan kunjungan diperbatasan wilayah inti dan pendamping bersama sang ayah, tepatnya diperusahaan informasi dan telekomunikasi milik kerajaan, serigala miliknya tiba tiba melakukan mindlink dan mengatakan jika fated pairnya berada disekitar mereka. Fort pun segera menajamkan penciumannya namun tak merasakan apapun.
Tak lama kemudian kunjungan itu berakhir dan pihak kerajaan memutuskan untuk pulang sebelum hujan. Siapa sangka tepat saat mereka menunggu mobil didepan lobi perusahaan, hujan yang mereka hindari turun dengan deras. Menyebabkan pihak kerajaan harus menunggu sesaat karena takut aroma feromon para alpha akan bocor dan merangsang kaum omega untuk heat. Terang saja, pihak kerajaan hari itu membawa cukup banyak bangsawan dan termasuk beberapa omega untuk mengajari mereka tentang wilayah kekuasaan.
Dari kejauhan pun tampak seorang pria yang menggunakan masker dan kaca mata hitam serta hoodie putih yang menutupi tubuhnya. Berlari menembus hujan, menghiraukan tubuhnya yang akan kuyup. Pria itu menarik mata Fort untuk menatapnya, perawakan mungil dengan kulit yang tampak putih. Pria itu kemudian menundukkan tubuhnya menyapa pihak kerajaan sesaat dan berlari masuk kedalam perusahaan. Dan saat itu juga mindlink dengan serigalanya kembali terhubung, bersamaan dengan aroma jasmine tipis yang muncul dan kemudian menghilang.
Fort saat itu dengan cepat meneliti setiap pihak bangsawan yang datang bersamanya. Melihat siapa tahu ada yang tak sengaja bersentuhan dengan hujan. Mata besar itu melihat kesuluruh tubuh para bangsawan omega melalui tatapan menyelidik. Nihil. Tetap saja tak ada tanda tanda cahaya merah menyala dari bagian tubuh manapun. Tapi satu hal yang kini ia tahu, fated pairnya memiliki aroma jasmine.
Secara singkat hujan merupakan media yang dapat menghilangkan penghalang aroma feromon seseorang, terlebih jika dua fated pair berdekatan akan memicu reaksi pengeluaran feromon lebih cepat dari seharusnya.
Hujan pun akan memberikan efek ketika dua fated pair yang belum melakukan mating berdekatan, timbulnya gesekan energi antara dua fated pair tersebut akan menimbulkan gelombang yang merambat transparan, sehingga tanda yang mereka miliki akan berpendar dan mengeluarkan cahaya merah.
Padahal hari ini ia hanya perlu menemukan tubuh yang memendarkan cahaya merah, namun ia gagal tepat setelah aroma jasmine tipis yang ia cium turut menghilang.
Sepertinya ia benar benar dihindari habis habisan oleh fated pairnya.
Cih, sebagus apa memang omega ini hingga berani menolak putra mahkota sesempurna dirinya. Jika saja ia berhasil menangkap omega ini, ia berjanji akan membalas setiap rasa rendah diri yang ia dapatkan selama ini. Meskipun status mereka telah menjadi sepasang suami istri, ia benar benar akan menyiksa omega tersebut karena telah berani bermain dengan seorang putra mahkota.
Fort berjanji.
-----
Disebuah apartemen mewah tampak seorang pemuda dengan napas tersengal berusaha merangkak menuju tempat tidurnya. Bagaikan neraka kini jantungnya berdegup cepat dan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.
Wajah penuh kesakitan terpancar seiring dengan tangan yang ia bawa untuk meremas kuat kemeja dibagian dadanya. Tubuhnya terasa sangat panas, wajahnya memerah dan lenguhan erotis mulai terdengar dari bibirnya.
Tubuhnya seperti mengalami heat. Sangat panas dan menyiksa.
Sial!
Kenapa sore ini harus hujan dan dengan bodohnya ia memilih menerobos hujan tersebut. Dan kenapa pria itu juga harus ada disana saat itu? Membuat dirinya secara tak sengaja harus menghirup aroma cedar kuat yang dikuarkan oleh pria itu.
Aroma feromon seorang alpha sangat mempengaruhi tubuh omega seperti dirinya. Apalagi feromon itu berasal dari fated pair yang belum melakukan mating. Aroma feromon itu mampu merangsang heat seorang omega untuk menarik perhatian alpha hingga mereka melakukan mating.
Dan hal inilah yang terjadi pada tubuh Peat sekarang. Membuatnya harus merasakan sakit yang begitu hebat karena heat yang tak mampu ia lampiaskan. Satu satunya obat penenang heat seorang omega hanyalah alphanya, bahkan pil supresan pun hanya mampu menunda atau memperpendek masa heat, bukan menghilangkannya.
Peat mulai merasakan celana bagian belakangnya basah, slick mulai membanjiri selangkangannya hingga menembus kain celana bahan yang ia gunakan. Bahkan kaus kaki dan sepatu yang masih terpasang dikakinya mulai ditetesi oleh slick miliknya.
Arghhh!!
Putra mahkota sialan!
-----
Seminggu sudah semenjak kejadian heat mendadak yang dialami oleh Peat. Menyebabkan dirinya terpaksa mengajukan cuti selama lima hari dengan alasan panas tinggi.
Ya, tak ada satupun yang tau mengenai dirinya yang masih memiliki gender sekunder. Tinggal di wilayah pendamping membuat dirinya hanya dikenal sebagai orang biasa.
Peat juga tak mengerti kenapa dirinya memiliki gender sekunder dan bahkan ia digolongkan sebagai omega. Ayah dan ibunya hanyalah orang biasa, kakek dan nenek hingga buyutnya juga hanyalah orang biasa. Mereka bukanlah para bangsawan maupun keturunan dari sana.
Saat pertama kali ia diberitahu oleh orang tuanya jika tubuhnya berbeda, Peat merasakan senang yang luar biasa. Ia sempat berpikir dapat menyombongkan statusnya pada teman temannya disekolah. Namun akhirnya Peat sadar, jika ia seharusnya takut dengan status yang ia miliki. Seseorang dari kalangan biasa memiliki gender sekunder dan malangnya ia adalah seorang omega. Bisa saja ia ditarik paksa oleh pihak bangsawan ke wilayah inti dan tak dikembalikan lagi pada orang tuanya.
Hal ini yang membuat orang tua Peat menjadi sangat overprotektif padanya. Sebisa mungkin mereka menyembunyikan status sang anak dari para bangsawan. Tak ada kendala besar memang ketika ia bersosialisai dilingkungan. Para manusia biasa tak akan mampu mencium feromon sekuat apapun keluar dari tubuh Peat. Namun Peat tetap harus waspada. Patroli kerajaan yang dilaksanakan tanpa ketentuan waktu membuat Peat dan orang tuanya harus ekstra hati hati.
Orang tua Peat akan selalu mendampingi sang anak dengan pengawal mumpuni didekatnya. Sebagai pendiri dari organisasi mafia terkenal di Azea, membuat orang tua Peat mampu menghadirkan orang dengan kualitas terbaik untuk melindungi anaknya.
Namun sayangnya saat Peat menginjak usia 18 tahun, kedua orang tuanya ditemukan tewas setelah mengalami baku tembak dengan sekolompok orang yang tak dikenal. Orang tua Peat diserang secara diam diam dalam kondisi yang kurang pengawalan. Nasib baik ketika orang dari komplotan tersebut tak ada yang tahu mengenai Peat. Buntut dari sifat overprotektif kedua orang tuanya membuat Peat disembunyikan dari khalayak ramai dan media. Tak satupun orang yang tahu jika Peat adalah anak dari mafia terkenal. Orang tuanya menyembunyikan identitas Peat dengan sangat baik.
Setelah kematian kedua orang tuanya Peat berniat akan pergi ke wilayah inti. Memberitahukan kondisinya yang memiliki gender sekunder dan adalah seorang fated pair dari kalangan atas. Ibunya memberitahunya seperti itu. Kata ibu, Peat mendapatkan tanda pair sejak lahir yang dimana artinya fated pairnya bukan bangsawan kelas bawah.
Namun Peat mengurungkan niatnya ketika Khun Tan, satu satunya mantan pengawal yang mengetahui identitas Peat memberitahukan jika baku tembak hari itu disebabkan oleh kerajaan.
Pihak kerajaan mengetahui kegiatan underground milik orang tuanya, pencucian uang dan jual beli narkoba serta senjata, hingga membuat orang tuanya harus masuk kedalam daftar hitam.
Memang pekerjaan yang dilakukan orang tuanya tidaklah baik, namun tetap saja rasa cinta seorang anak pada orang tuanya tak akan kalah dari apapun. Kematian orang tuanya yang disebabkan oleh pihak kerajaan membuat Peat sangat membenci orang orang diwilayah inti. Walaupun pada akhirnya sekarang ia bekerja sebagai pegawai disalah satu perusahaan informasi dan telekomunikasi milik kerajaan tak membuatnya mengurangi rasa benci dihatinya.
Belakangan Peat baru mengetahui jika fated pairnya adalah seorang putra mahkota. Betapa hancurnya hati Peat saat mengetahui hal tersebut. Benang merah antara dirinya dan kerajaan ternyata sangat terikat kuat.
Hari itu dikantornya yang terletak diperbatasan wilayah inti dan pendamping, tanpa sengaja ia memperoleh informasi mengenai putra mahkota yang tengah mencari fated pairnya. Karena penasaran Peat mulai mencari informasi mengenai putra mahkota melalui data base wilayah.
Dalam teknologi canggih seperti saat ini, tanda pair yang dimiliki kaum bangsawan dapat diterjemahkan dalam kode layaknya penentuan sidik jari pada manusia biasa. Saat Peat mulai mengekstraksi kode tanda pair dari putra mahkota, ia berhasil mendapatkan proyeksi dari tanda tersebut dalam bentuk dua dimensi. Betapa terkejutnya ia ketika melihat tanda yang dilampirkan sama persis dengan miliknya.
Sejak saat itu Peat bertekad bahwa ia tak akan pernah mencoba mengungkapkan identitasnya. Ia akan menunggu putra mahkota menikahi orang lain. Reject bukanlah masalah besar bagu Peat, tak apa meski ia harus merasakan sakit selama sisa hidupnya asalkan tak berhubungan dengan pihak kerajaan.
Dan hari ini adalah hari pertama Peat kembali masuk ke kantornya. Baru saja kakinya menapaki lantai gedung perusahaan itu, ia sudah mendengar namanya dipanggil oleh salah satu atasan di departemen pengelolaan media. Membuatnya terpaksa untuk mengikuti atasan tersebut.
Dalam beberapa menit, Peat dan atasannya sampai disebuah ruangan yang bertuliskan VVIP ONLY. Tanpa sadar Peat meneguk ludahnya kasar. Wajahnya terlihat takut dan cemas. Pasalnya jika seseorang sudah berada dihadapan ruangan ini, maka secara tidak langsung beban kerja yang akan diterima pegawai itu akan meningkat tajam, meskipun dengan begitu upah yang diterima juga akan melonjak, namun tetap saja sangat jauh lebih baik jika seorang pegawai tak pernah menatap pintu hitam ini.
"Maaf sebelumnya Khun, apa kita tidak salah ruangan?" Peat mencoba memastikan kembali pada sang atasan, rasanya benar benar tidak tepat jika mereka berhadapan dengan ruangan ini.
"Saya rasa tidak. Seingat saya kita memang akan keruangan ini"
"Kalau begitu sepertinya anda salah orang Khun, sepertinya anda tengah mencari Khun Tonnam. Biar saya panggilkan, permi-"
Srettt
Baru saja Peat melangkahkan kakinya untuk mencari Tonnam atasannya dari departemen sumber daya, kerah baju belakangnya ditarik hingga ia kembali keposisi semula.
"Tak usah. Kau saja yang tangani ini dan laporkan pada Tonnam. Kita tak bisa membuat keluarga kerajaan menunggu Peat. Ayo masuk"
Sial!
Seharusnya ia datang terlambat saja hari ini. Buruk sekali nasibnya!
Peat mengangguk pasrah disertai dengan helaan napas panjang. Ia akhirnya mengikuti atasan tersebut masuk kedalam ruangan dengan tubuh tertekuk lesu.
"Selamat pagi yang mulia" sapa atasan tersebut sambil membungkukan kepalanya hormat, diiringi oleh Peat yang juga melakukan hal yang sama.
Jika bukan karena pekerjaannya ia tak sudi untuk membungkuk pada keluarga kerajaan.
Tiba tiba saja sebuah aroma familiar menusuk hidung Peat. Membuat hidungnya berkerut karena mencoba menghirup aroma yang sepertinya pernah ia rasakan.
Degg
Aroma ini!
Dengan cepat mata rusa itu terangkat kearah sofa yang sudah diisi oleh seseorang. Mata itu melebar ketika melihat seseorang yang seharusnya ia hindari duduk disana dengan kaki bersilang dan tangan yang mengembang memenuhi lengan sofa.
"Peat perkenalkan dirimu" perintah atasan yang berada disamping Peat, namun Peat tak bergeming. Ia masih terpaku dengan mata yang masih melebar.
Drap
Drap
Drap
Derap tapak sepatu kulit mengisi kekosongan ruangan itu. Seseorang dengan tubuh tinggi besar mulai melangkah setelah berdiri dari sofa nyamannya. Dengan seringaian yang menghiasi wajahnya ia mendekati pria bertubuh kecil yang terpaku karena melihatnya.
Dengan satu gerakan, telunjuknya mulai meraih dagu itu dan menopangnya dengan ujung telunjuk. Membungkukan tubuh jangkungnya dan mendekatkan wajah mereka. Netra hitamnya menatap mata kecokelatan itu.
"Kau terpesona padaku?" pria itu berkata dengan suara rendahnya, melemparkan senyum miring menggoda dengan tiupan kecil diwajah cantik itu.
Kepala dengan rambut brunette itu bergerak cepat, menggeleng untuk mengembalikan kesadarannya. Kakinya reflek terpukul mundur saat menyadari wajah seseorang yang begitu dekat dengan wajahnya.
Pria bertubuh tinggi besar itu berdeham keras dan kembali menegakan tubuhnya. Menatap sinis pria kecil yang kini tertunduk menatap lantai.
"Aku mengerti jika kau mulai terpesona padaku, tapi itu bukan sifat yang baik. Sebagai seorang rakyat kau tak bisa seekspresif itu menunjukkan cintamu pada orang sepertiku, karena itu- menakutkan" tubuh jangkung itu kembali berputar menuju sofa nyamannya. Ia kembali mendudukan tubuhnya dan menatap dua orang dihadapannya.
"Jadi tunggu apa lagi? Bergegaslah karena waktuku tak banyak"
-----
Brakk
Suara keras akibat benturan kepala diatas meja berbunyi nyaring hingga membuat rekan disekitarnya menoleh kearahnya. Paginya sangat buruk. Ia harus bertemu dengan putra mahkota dan melakukan rapat kecil bersamanya. Untung saja hasil rapat tak diserahkan padanya, namun diberikan pada Tonnam untuk segera ditindak lanjuti. Setidaknya Peat bersyukur untuk itu.
Dan apa apaan pria itu? Hanya karena perusahaan ini diisi oleh manusia biasa, dia bisa seenaknya mengeluarkan feromon tanpa mengontrol kekuatannya? Bagaimana jika tiba tiba feromon sekuat itu merangsang heat seorang omega? Apa ia akan memperkosa omega itu ditempat? Untung saja pagi ini Peat meminum pil supresan dan menyemprotkan scent blocker ditubuhnya. Selain menghadang feromon miliknya tercium oleh alpha atau beta, scent blocker juga dapat menghambat feromon lain tercium oleh sang pemakai.
Coba bayangkan. Sekuat dan sebanyak apa feromon yang telah dikeluarkan oleh putra mahkota hingga Peat dapat mencium aroma itu.
Menghela napas kasar, Peat kembali menegakan tubuhnya untuk bertatapan dengan komputer yang belum menyala diatas meja kerjanya. Menatap wajahnya yang terpantul dilayar hitam dan mulai mengukir senyum paksa. Menyemangati diri sendiri sebelum memulai hari dengan mengurus beberapa surat elektronik yang sudah pasti menumpuk di email departemennya
TBC
Komentar
Posting Komentar