Postingan

Menampilkan postingan dengan label angst

FORTPEAT - RARE SPECIES - 48 (END)

Gambar
Tepat 3 minggu setelah bangun dari komanya, Peat meminta agar perawatannya dilanjutkan dirumah. Malam disaat pertama kali ia menggunakan  walker  atas seizin terapisnya, Peat meminta agar mereka pulang karena satu dan lain hal. Banyak pertimbangan yang membuat Peat ingin secepatnya berada dirumah. Memang sampai saat itu Peat masih ragu apakah ia sanggup untuk kembali menapaki istana megah yang pernah menjadi momok menakutkan baginya. Rasa takut yang ia rasakan seolah memberati kakinya agar tak mengarah lagi kesana. Namun melihat Fort yang harus kelelahan setiap hari membuat Peat tak tega, apalagi dirinya yang belum cukup mampu untuk mengurus para bayi sendirian membuat Fort tak bisa beristirahat dengan baik bahkan setelah pulang kerja. Pernah ia berpikir jika apartemen miliknya tak buruk untuk ditinggali sementara sepulang dari rumah sakit. Namun kendaraan darat akan memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit dari apartemen menuju istana. Dan tentu saja hal ini tetap akan membua...

FORTPEAT - RARE SPECIES - 47

Tangan besar itu begitu lihai mengusap surai panjang omega dihadapannya. Tubuh yang menghadap sempurna kearah sang omega dengan satu tangan lainnya yang mengukung pinggang kecil prianya. Dan iris aqua yang terpaku menatap sisi samping wajah sang omega yang kini tengah menidurkan kepala dibahunya. "Jangan terlalu lama, nanti kau bosan" Mata indah yang selalu dikagumi itu perlahan terbuka, menatap teduh kearah sang alpha yang tak sedetikpun mengalihkan pandangannya. "Bahkan seribu tahun pun aku tak keberatan" Fort kemudian menempelkan dahi mereka dengan tangan yang merengkuh kepala sang omega lembut. Ujung hidungnya menggesek ujung hidung sang omega yang diakhiri dengan kekehan geli dari keduanya. "Seribu tahun? Tak buruk. Kalau begitu aku akan melakukannya tiga ribu tahun padamu" Peat mengangkat tangannya dan mengusap pipi sang alpha, kembali memejamkan matanya dan mulai merasakan lebih dalam kehadiran Fort bersamanya. "Kkk.. Baik. Kalau begitu biarku ...