Postingan

FORTPEAT - RARE SPECIES - 47

Tangan besar itu begitu lihai mengusap surai panjang omega dihadapannya. Tubuh yang menghadap sempurna kearah sang omega dengan satu tangan lainnya yang mengukung pinggang kecil prianya. Dan iris aqua yang terpaku menatap sisi samping wajah sang omega yang kini tengah menidurkan kepala dibahunya. "Jangan terlalu lama, nanti kau bosan" Mata indah yang selalu dikagumi itu perlahan terbuka, menatap teduh kearah sang alpha yang tak sedetikpun mengalihkan pandangannya. "Bahkan seribu tahun pun aku tak keberatan" Fort kemudian menempelkan dahi mereka dengan tangan yang merengkuh kepala sang omega lembut. Ujung hidungnya menggesek ujung hidung sang omega yang diakhiri dengan kekehan geli dari keduanya. "Seribu tahun? Tak buruk. Kalau begitu aku akan melakukannya tiga ribu tahun padamu" Peat mengangkat tangannya dan mengusap pipi sang alpha, kembali memejamkan matanya dan mulai merasakan lebih dalam kehadiran Fort bersamanya. "Kkk.. Baik. Kalau begitu biarku ...

FORTPEAT - RARE SPECIES - 46

Handuk basah itu terlihat menyeka permukaan tubuh yang terbaring. Kancing baju rumah sakit yang dibuka menampakan bagian depan dari tubuh Peat, kulit putih yang tampak tak sehat. Wajar saja, selama hampir dua bulan asupan gizi yang tak cukup serta kondisi kesehatan yang belum menunjukan progres membuat tubuh Peat terkena dampaknya. Bahkan tulang rusuk sang omega terlihat jelas bagi Fort. Srettt Telunjuk sang alpha terlihat mengelus pelan bekas sayatan diperut bagian bawah sang omega. Tempat anak anaknya lahir. Sepertinya dirinya terlalu  mellow , hanya melihat luka sayatan yang hampir sembuh itu membuat Fort menitikan air mata. Omeganya membawa beban dari tiga bayi yang tidak bisa dikatakan mudah, dan dengan begitu omeganya juga mantap membiarkan perut halusnya untuk disayat demi menghadirkan tiga jagoan. Kembali Fort merasa kecil. Rasanya ia belum berbuat banyak untuk kebahagiaan omega dihadapannya. Apa dirinya layak untuk orang seindah dan sesempurna Peat? Menyeka cepat air matan...